Resensi



  1. Novel




PERJUANGAN ANAK DALAM MERAIH IMPIAN


Judul                  : Mimpi Sang Garuda
Penulis               : Benny Rhamdani
Tahun terbit       : 2009
Cetakan             : pertama
Harga                 : Rp 25.000,00
Tebal buku         : 130 halaman

Buku ini ditulis yaitu dengan tujuan untuk megingatkan pembaca soal mimpi. Untuk memperjuangkan dan mencapai mimpi ternyata tidak semudah membalikkan tangan, tapi melalui rintangan – rintangan yang tidak mudah. Kadang kala rintangan tersebut datang dari orang yang sangat kita cintai. Benny Rhamdani, penulis novel ini. lahir di Jakarta pada 15 November. Mulai menulis cerita dan dongeng anak - anak sejak usia 10 tahun. Tapi, karyanya baru dimuat di majalah BOBO ketika dia duduk di bangku SMP, dan hingga kini telah menulis ratusan cerpen dan dongeng anak di berbagai media setak. Kegemaran Kak Benny adalah membaca buku dan berselancar di internnet.


Ketika itu di sebuah sekolah  ada anak yang bernama Bayu dan Edwin dia adalah sahabat sejati yang selalu bermain bola bersama. Suatu hari di sekolahnya sedang kedatangan murid baru yang bernama Heri. Dia anak yang gagap dan selalu dibantu kursi roda ketika jalan. Dia dalam keseharianya di temani oleh sahabat setianya yang bernama Bang Duloh. Di sekolah juga ada anak yang bernama Amelia. Dia adalah anak yang pandai dan suaranya sangat merdu saat bernyanyi
Bayu mempunyai seorang ayah yang bernama Ali. Dia dulunya adalah seorang pemain sepak bola yang terkenal. Tapi sekarang dia menjadi supir taksi karena dia terkena cedera kaki dan tidak bisa sembuh. Bayu mempunyai keinginan untuk menjadi seorang pemain sepak bola terkenal. Ayahnya sangat mendukung impianya tersebut,namun tidak dengan kakeknya. Kakeknya yang bernama Pak Usman tidak ingin ingin cucu tercintanya nantinya bermain sepak bola. Dia menginginkan cucunya menjadi pegawai pertamina. Bayu sering dimarahi kakeknya ketika dia membawa sepatu bola. Untung ada ayah dan ibunya yang selalu Membelahnya.
Suatu hari Bayu ditantantang bermain sepak bola oleh sekolah lain. Dengan hati senang Bayu menerima tantangan tersebut. Kemudian Bayu mengajak teman – temanya untuk gabung dengan dia dalam permainan itu. Heri salah satu temanya tidak bisa ikut pertandingan Karena dia menggunakan sepatu roda.  Dia dan Amelia, agdis baik hati duduk di samping lapangan dan meraka hanya memberi dukungan kepada Bayu agar bisa menang dalam pertandingan. Dan pada akhirnya pertandingan dimenangkan oleh tim Bayu. Setelah permainan tersebut usai, Bayu bergegas ingin pulang ke rumah. Dia pulang diantar oleh Heri. Pada saat Bayu sampai di rumah, kakek Bayu, Pak Usman mengetahui bahwa Bayu telah bermain bola. Kemudian kakek memarahi Bayu. Bayu sangat takut melihat mata kakek yang melototinya. Bang Alipun tidak tinggal diam melihat anaknya dimarahi. Kemudian adu mulutpun terjadi antara Kakek Bayu dengan ayah Bayu. Untungnya ibu bayu dengan kata – kata yang lembut mampu melerai mereka.
Keesokan harinya, kakek Bayu sengaja membakar sepatu bola Bayu agar Bayu tidak bisa lagi bermain bola. Dan pada akhirnya Bayu mengetahui Hal tersebut. Dia sangat marah sekali pada kakeknya. Tapi dia tidak bisa melampiaskan kemarahanya karena dia sangat sayang sekali pada kakeknya. Dia tidak menyangka bahwa kakeknya tega melakukan hal tersebut. Ayahnya sangat sedih melihat hal tersebut. Kemudian dia memarahi Pak Usman, ayahnya. 
 Beberapa hari setelah kejadian tersebut, yaitu tepatnya di pagi hari Pak Usman pergi meninggalkan rumah. Ibu Bayu menemukan secarik kertas di kamar yang ditempati kakek. Melihat hal tersebut Bayu merasa kasihan kepada kakek. Bagaimanapun kakek sudah tidak muda lagi. Pasti akan kesepian tinggal sendirian. Bayu berencana menjemput kakeknya dan mengajak dia untuk kembali. Namun rencana tersebut ditolak oleh ayahnya.
Hari – hari Bayu berlalu tanpa kakeknya. Bayu sudah berusaha menelpon kakenya namun tak ada jawaban. Kerinduhan Bayu akan kakenya sedikit terobati ketika timnas Indonesia Akan bermain dengan Thailand. Dia berencana menonton dengan teman sekelasnya. Dan seluruh biaya ditanggung oleh Heri. Dan pada waktu Heri datang ke rumah Bayu, dia menawari Bayu agar Pak Ali, ayah Bayu juga ikutan bergabung nonton. Tapi sayangnya ayah Bayu pada jam dimulainya pertandingan masih bekerja. Pak Ali berusaha untuk bisa hadir dalam pertandingan tersebut.
Pada saat pertandingan dimulai ayah Bayu masih belum datang. Dan pada saat babak pertengahan berlangsung tiba- tiba terompet yang di bawah oleh Bayu terjatuh. Bersamaan dengan itu gelas Ibu Bayu juga terjatuh dan pecah dan kakek bangun dari tidur siangnya karena mimpi buruk. Dan ternyata taksi yang ditumpangi oleh pak Ali, ayahnya Bayu. Ditabrak truk dari arah yang berlawanan. Dan seketika itu juga ayah Bayu meninggal dunia.
Beberapa hari setelah pemakaman tersebut, Bayu masuk  sekolah dan dia kembali mendapatkan ungkapan belasungkawa dari teman – temanya. Terutama Heri. Dia mengungkapkan belasungkawanya dengan perkataan yang berbeda dari biasanya yang gagap. Dia ternyata sudah mengalami perubahan semenjak dia sering mendengarkan lagu yang dinyanyikan oleh Amelia.
Hari pun berlalu. Lambat laun, Bayu sudah mulai terbiasa tanpa canda dan tawa bersama ayahnya. Ibunya memberi nasehat kepada dia agar tidak menunjukan kesediahan terlalu lama kepada orang banyak karena itu merupakan kelemahan kita. Di sekolah dia selalu duduk bersama dengan Heri dan selalu bercanda ria.      

Alur dalam cerita tersebut sangat jelas sehingga mudah dipahami. Dan bahasa yang dipakai dalam cerita tersebut membuat si pembaca ikut dalam cerita tersebut.  Bahasa yang kebanyakan menggunakan bahasa yang biasanya digunakan oleh anak menambah daya tarik sendiri bagi novel tersebut. Selain itu, gambar yang digunakan sebagai ilustrasi sangat bagus sehingga membuat cerita tersebut seperti hidup.
Tapi gambar yang digunakan sebagai ilustrasi sangat kurang. Gambar ilustrasi ditunjukkan setelah peristiwa selesai. Selain itu, bentuk huruf(font) yang digunakan kurang menarik dan cenderung datar.

Mimpi sang Garuda adalah sebuah novel yang menceritakan mimpi seorang anak yang berlawanan dengan keinginan seseorang  yang dicintainya. Alur yang digunakan dalam novel tersebut adalah alur Maju. Cerita yang disajikan dirangkai secara berurutan. Tempat terjadinya peristiwa dalam novel tersebut antara lain di Sekolah, Lapangan Bola, Rumah Bayu. Pada waktu pagi, siang, dan malam. Suasana cerita dalam  novel tersebut menyenangkan,bahagia, tapi meyedikan sekaligus mengharukan. Tokoh – tokoh yang berperan dalam novel tersebut antara lain : Ibu Bayu, Ayah Bayu(Ali), Pak Usman Bang Dulo, Heri, Bayu, Amelia, dan Edwin.. Ibunya mempunyai watak  Sabar, Baik hati, penuh pengertian. Ayahnya (Ali) Baik hati, ramah, cinta pada keluarganya. Pak Usman mempunyai watak keras, suka memaksa kehendak, tapi Baik. Bang Dulo Baik hati, setia pada atasan, suka bercanda, dan ramah. Heri, Amelia, Edwin, dan Bayu  adalah anak – anak yang  Baik, suka menolong, dan saling setia satu sama lain.
Jaman sekarang kebanyakan warga indoneisa yang gemar bermain sepak bola, terutama anak – anak. Hal tersebut membuat si penulis Novel menggunakan sepak bola sebagai objek novel. Selain itu, adanya penambahan – penambahan karakter – karekter yang kuat hasil karya Salman Aristo, penulis sekenario film andal saat ini juga menjadi salah satu faktornya.                                    

Bahasa yang digunakan dalam Novel ini sangat baik. Menggunakan bahasa sehari – hari dalam cerita tersebut membuat pembaca ikut dan merasakan tentang peristiwa yang ada dalam cerita yang disajikan. Selain itu bahasa yang kebanyakan menggunakan bahasa yang biasanya digunakan oleh anak menambah daya tarik sendiri bagi novel tersebut.

novel yang berjudul Mimpi Sang Garuda ini sangat bagus untuk anak – anak karena pada novel tersebut menceritakan tentang perjuangan seorang anak untuk meraih mimpinya dan persahabatan sejati. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai inspirasi atau pandangan oleh anak sehingga anak – anak yang telah membacanya tahu bahwa mengejar mimpi tidaklah mudah. Selain itu, menggunakan sepak bola sebagai obyek menambah daya tarik tersendiri bagi anak untuk membacanya.


2. Novel

                                Judul Buku : Ketika Bunga Bicara
                                Penulis       : Nunik Utami, Dewi Reika, Teresa Soetaryo                
                                Penerbit     : PT Elex Media Komputindo
                               Cetakan      : Pertama
                               Tebal Buku : 180 halaman

Nunik Utami Ambarsari, Dewi Rieka Kustiantari, Teresa Soetaryo  adalah para kartini – kartini yang berbakat di bidang sastra, terutama novel dan cerpen . Nunik Utami Ambarsari, ibu satu anak yang suka menulis. Karyanya lebih banyak berupa novel dan bacaan untuk anak. Nunik lahir di Sleman, Yokyakarta, 10 Mei 1979. Banyak sekali prestasi - prestasi yang berhasil diukirnya. Begitupun juga dengan Dewi Rieka Kustiantari yang biasa disapa  Dedew, perempuan sunda bugis engrengkang ini suka sekali menulis di sela kegiatan mengajar si kecil yang baru saja berjalan. Buku – buku yang merupakan hasil karyanya antara lain: Anak Kos Dodol the Series, Melacak penulis Misterius, Puspa dan Satwa dalam  Alqur’an. Banyak sekali prestasi – prestasi yang berhasil diukirnya. salah satunya yaitu ia pernah menjadi Juara Tiga Lomba Cerpen Misteri Bobo 2007.
Selanjutnya ada  satu lagi kartini yang berbakat yang lahir di Solo, yaitu teresa Soetaryo. Cewek yang energik dan berprinsip you are as young as you feel ini cinta banget ama buku,phobi novel Sophie Kinsella, dan menulis. Mereka semua saling mengenal pertama kali di dunia maya. Kemudian seiring dengan berjalanya waktu, kini menjadi sahabat nyata nyata, saling mendukung dalam banyak hal. Dan pada akhirnya mereka dapat menyusun suatu buku kumpulan cerpen remaja true story yang berjudul Ketika Bunga Bicara. “Bunga”, itulah kata yang sering dipakai oleh mereka pada setiap karangannya.  Kumpulan cerpen “ Ketika Bunga Bicara “ secara tidak langsung membuat ketertarikan ingin membacanya. Yang paling mempengruhi itu adalah judulnya, yang sudah familiar dengan remaja-remaja.Hanya dengan membaca sekilas tentang judulnya, orang mungkin akan menggap buku kumpulan cerpen ini menceritakan tantang kisah percintaan semata. Anggapan seperti itu salah. Buku kumpulan cerpen in tidak hanya menceritakan tentang kisah percintaan tapi juga tentang masalah – masalah social. Bahasanya yang disunakan dalam cerpen ini sangat mudah dimengerti. Penggunaan bahasa sehari – hari dalam buku kumpulan cerpen ini membuat pembaca terasa ikut merasakan peristiwa yang diceritakan. Kelebihan lain dari buku ini yaitu semua cerpen – cerpen yang disajikan dikelompokan sesuai dengan tema.  pada setiap akhir cerita, pengarang selalu menberi informasi tambahan mengenai khasiat jenis bunga tertentu. Hal tersebut dapat  menambah pengetahuan lebih bagi para pembacanya. Cerita – cerita yang merupakan True Story pengarang menambah daya tarik tersendiri untuk membacanya. Namun, masih ada seddikit kekurangan dari buku kumpulan cerpen tersebut, yaitu pada salah satu cerita yang berjudul “Violet Ungu untuk Kakak Kelas”. Cerita tersebut terkesan belum selesai. Hal tersebut membuat pembaca bertanya tanya apa yang kan terjadi pada tokoh – tokoh yang diceritakan.
Dari 51 cerita yang disajikan ada dua cerita yang paling menyentuh hati. Cerita tersebut antara lain “ Orang Kuat Itu”, “Bakung Desa”,”Kaulah Matahariku”.  “Orang Kuat Itu”, merupakan suatu judul cerpen yang menceritakan tentang ibu dari salah seorang pengarang. Ibu tersebut fisiknya sangat lemah. Dokter mendiagnosis dia terkena penyakit jantung lemah. Tiap hari dilaluinya dengan berbagai obat – obatan yang menurut dokter tidak bisa menyembuhkan, hanya memperpanjang harapan hidup. Satu – satunya sarana kesembuhan hanya lewat beda jantung yang mustahil bisa dibayar. Tapi dia melalui hari – harinya dengan cuek, kecuali bekerja terlalu keras yang  tidak bisa ditolelir oleh jantungnya. Di balik jantunganya yang lemah, si ibu ini menyimpan cinta yang luar biasa besarnya terhadap keluarganya termasuk si pengarang. Dia adalah seseorang  yang penyabar. Dia punya segudang maaf  dan cinta yang lebih luas daripada alun – alun. Semuanya itu menjadikanya menusia terkuat yang pernah di kenal pengarang. Si ibu ini diibaratkan oleh pengarang seperti bunga bougenvil yang mudah luruh karena ringkih, namun dibaliknya ternyata menyimpan kekuatan yang luar biasa.  Semakin berada di kondisi yang kering dan tidak disiram, semakin keras usaha si Bougenvile untuk hidup dan berbunga. Bahklan, ditanah yang kering dia berbunga semakin lebat. Namun takdir berkata lain. Sekuat – kuatnya manusia bertahan, Tuhanlah yang tetap berkuasa. Si ibu ini pada akhirnya meninggal dunia. Walaupun raganya sudah tidak ada, semangat dan cintanya tetap melekat pada hati si pengarang. cerita yang kedua yang berjudul “Bakung Desa” mempunyai inti cerita yang sama dengan cerita pertama. Yu Ngat. Itulah nama tokoh yang diceritakan oleh pengarang. Yu Ngat, pedagang sayur keliling di kompleks slah satu pengarang yang menjajahkan daganganya dengan cara digendong.kehidupan Yu Ngat dan keluarganya bisa dibilang miskin.

 Tapi hebatnya, Yu Ngat  sama sekali tidak putus asa. Dengan segakla keterbatasan, dia terus berusaha mencari nafkah sebagai pedagang sayur keliling. Seiring dengan berjalanya waktu, kesabaran Yu Ngat  berbuahkan hasil. Yu Ngat memiliki banyak pelanggan. Sehingga pada akhirnya dia bisa membeli sepeda yang dijadikan sarana untuk berdagang. Ada suatu hal yang tidak pernah berubah dari Yu Ngat. Penampilannya tetap sederhana dan bersahaja. Tidak banyak yang menyangkah bahwa dialah bunga bakung desa yang memberikan sumbangsih besar bagi keluarga.Orang tak akan pernah menyangkah  bakung itu indah sebelum mekar.
 Lalu cerita yang ketiga berjudul “Kaulah Matahariku” cerita ini lebih mendalam lagi tentang keteguhan hati salah satu pengarang dalam menerima kenyataan bahwa ibunya divonis oleh dokter mengalami kanker  paru-paru dan umurnya hanya bisa bertahan kurang lebih satu tahun. Pada suatu ketika setelah lebaran usai, ibunya sangat ingin sekali pulang ke kampong halaman. Sepertinya dia sekeluarga merasa itu adalah permintaan terakhir ibunya. Sesampainya di Pemalang, si pengarang beserta keluarganya berziarah ke semua makam keluarga yang telah meninggal. Sesampainya di rumah saudaranya si pengarang melihat tanaman bunga matahari yang berjajar indah sekali. Warna kuningnya membuat suasana hati jadi lebih semangat. Disaat seluruh keluarga merasa putus asa dengan keadaan yang sedang di alami, bunga matahari itu membuatnya sedikit berharap,bahwa masih ada harapan sembuh untuk ibunya.karena bagi si pengarang ibunya ibunya memang seperti matahari yang menyinari hari-hari si pengarang sekeluarga. Akhirnya ibunya bukan meninggal setahun setelah dokter memvonis ibunya, tetapi umur ibunya hanya delapan bulan. Bagi pengarang, Tak ada lagi saat untuk berbagi cerita bersama ibunya, tak ada lagi acara berburu baju bersama dan foto bareng pakai baju yang sama .
Kesimpulan dari kumpulan cerpen inii sangat bagus karena bisa membuat pembacanya penasaran dan semua makna ceritanya sangat mendalam, banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil di buku itu, bahasanya tidak berbeli-belit tapi sangat mudah di mengerti.
Setelah membaca buku kumpulan cerpen “ Ketika Bunga Bicara ‘ karya Nunik Utami, Dewi Rieka Teresa Soetaryo, sangat berdampak positif terhadap pembacanya dan banyak sekali hikmah yang bisa diambil, selain itu bisa menjadikan kita sadar dalam dalam menjalani hidup ini.
Keunikan dari buku kumpulan cerpen ini yaitu si pengarang mampu mengelompokkan 51 kisah nyata yang dialami pengarang dalam suatu buku yang bertemakan “Bunga”.




3.Novel
Ratu Jeruk Nipis dan Cerita Lain yang Asam-Manis




Judul               : Ratu Jeruk Nipis dan Cerita Lain yang Asam-Manis
Penulis           : Primadonna Angela
Penerbit         : PT Gramedia Pustaka Utama, 2008
Tebal             : 164 halaman
ISBN             : 9789792240047



Primadonna Angela adalah seorang perempuan, istri dan ibu yang lahir di Rumbai namun sekarang berdomisili di Bandung kini tinggal bersama partnernya yang juga penulis. Lulusan Sastra Inggris UNPAD ini pernah bekerja sebagai penerjemah dan juga penulis lepas, editor, copywriter, guru, sebelum akhirnya memutuskan untuk menjadi fulltime mother dan freelance writer dalam waktu bersamaan.  Donna/Angela, senang berburu buku, pakaian, dan mainan untuk buah hatinya. Ia sangat peduli pada keadaan keluarganya. Bagai seorang penulis, kemana-mana ia selalu membawa buku catatan kecil untuk mencatat ide-ide yang berseliweran sebelum ditangkap orang lain. Bagai seorang penyihir ia hobi menggeluti kartu tarot, memelototi grimore dan juga buku-buku mengenai sihir, palmystri, graphology, dan sebagainya. Impiannya sekarang adalah memiliki yukata yang indah atau malah tomesode dan haumongi menawan yang dapat ia kenakan ke berbagai acara.
            Sebagai penulis teenLit dan MetroPop, karya-karya Primadonna Angela berciri khas mengusung kehidupan sehari-hari dalam cerita yang menyentuh dan menggelitik. Quarter Life Fear adalah buku pertamanya yang kemudian dilanjutkan dengan karya-karya yang lain seperti Belangious, Love at First, Jangan Berkedip!(ditulis bersama Isman H. Suryaman), Quarter Life Dilemma, Big Brother Complex, Resep Cinta, Resep Cherry, Kintaholic, DJ & JD (ditulis bersama Syafrina Siregar), Query Pita, Dunia Aradia dan Ratu Preman (ditulis bersama Alexandra Xu).  Ratu Jeruk Nipis adalah buku kedua belas dan kumcernya yang pertama.
            Ratu Jeruk Nipis sangat bertolak belakang dengan Kisah Secangkir Teh karya Softi Trisna. Kisah Secangkir Teh berisi kumpulan cerita pendek yang sangat serius sehingga membuat pembaca lebih tegang dalam mengikuti alur cerita, berbeda dengan Ratu Jeruk Nipis yang menyuguhkan cerita-cerita pendek yang humoris dan jenaka, membuat pembacanya dapat tertawa terbahak-bahak dan lebih menikmati cerita. Dalam segi bahasa pun berbeda, Kisah Secangkir Teh bahasanya lebih dewasa sedangkan Ratu Jeruk Nipis lebih remaja dan anak-anak.
            Dalam kumpulan ceritanya yang pertama ini Primadona Angela mengusung tema cinta dan persahabatan. Pembaca kumpulan cerita pendek Ratu Jeruk Nipis pasti tidak akan semudah menguap untuk melupakan alur cerita yang terkandung di dalamnya, karena Ratu Jeruk Nipis menimbulkan kesan terdalam bagi para pembacanya. Seperti kutipan berikut.
            Primadonna Angela mengorganisasi cerita-ceritanya sangat baik, dari cerita yang bahagia hingga yang sedih dan membuat hati lara, sehingga pembaca bisa merasakan beraneka nuansa haru, rindu, kesal yang terasa asam sampai manisnya cinta, perhatian, dan persahabatan .
Buku Ratu Jeruk Nipis ini berisi sebelas cerita, diantaranya ada REVENGE IS BEST SERVED HOT, SURAT TERAKHIR, SOSOK VINI, THE UNBEATABLES, CINCIN PERAK, METAMORFOSIS CLARA, HANTU DI KAMAR MANDI, RATU JERUK NIPIS, LOMBA MASAK, RAMALAN RENATA, dan ANAK BARU.
Revenge is Best Served Hot bercerita tentang Vella yang sangat terobsesi dengan  jam dan waktu, hingga Gavin, sang pacar mulai tidak betah dengan sifat Vella dan akhirnya memutuskan hubungan mereka.
Surat Terakhir bercerita tentang Rhea yang masih dibayang-bayangi almarhum kekasihnya, Tito, tanpa sadar ada seseorang yang mencintainya, yaitu Erwin. Sosok Vini bercerita tentang Heru yang masih saja mengejar sosok Vini, cinta pertamanya yang telah tiada. The Unbeatables bercerita tentang gadis bernama Azalea Katrina, yang memiliki teman teman yang baik namun dia masih trauma dengan cinta masa lalunya, sampai seseorang mulai datang di hidupnya dan menawarkan cinta kepadanya.
Cincin Perak bercerita tentang Kevin, yang diberi cincin perak oleh seorang pak tua yang mengatakan dengan cincin itu Kevin akan menemukan cinta sejatinya dan membuat Kevin memutuskan Saisha, pacarnya. Karena cincin itu tidak muat di jari Saisha. Metamorfosis Clara, bercerita tentang Clara, gadis pintar namun buruk rupa, yang berusaha membenahi penampila setelah berkali-kali diejek Lily, sepupunya, dan diperalat Rico, pacar Lily.
Hantu di Kamar Mandi, bercerita tentang Fika yang takut pipis malam-malam hanya karena teringat cerita temannya tentang hantu di kamar mandi saat jam 2 sampai 3 pagi. Cerita ini membuat bulu kuduk kita sampai berdiri.
Ratu Jeruk Nipis, bercerita tentang Ray yang merasa Shari, pacarnya, nyaris sempurna. Cantik, baik, senang berbagi pada sesama. Hanya satu kekurangannya: maniak jeruk nipis! Mulai dari sampo, lotion, penganan, minuman, harus ada unsur jeruk nipisnya. Ray terkadang bosan dan enek kalau Shari lagi-lagi menyinggung buah kesayangannya itu.
Lomba Masak, bercerita tentang tokoh Aku yang ikut lomba masak dengan bahan bahan kualitas internasional, bersaing dengan Ryan yang hanya menggunakan bahan bahan dari pasar tradisional.
            Ramalan Renata, bercerita tentang Zoe, yang bertemu dengan Renata, gadis misterius pemilik toko, yang sering dimintanya untuk meramal hubungannya dengan pacarnya.
            Anak Baru , bercerita tentang Darren dan Wandi, sama sama mengincar 'anak baru' yang bernama Anindya, tanpa tau bahwa Anindya bukanlah anak baru biasa.
Diwarnai nuansa haru, rindu, kesal yang terasa asam, sampai manisnya cinta, perhatian, dan persahabatan, sebelas cerita ini akan membuat kita merenung, gemas, tersenyum sekaligus tertawa.
Bahasa kumpulan cerita ini sangatlah komunikatif dan imajinatif, sehingga cocok dibaca oleh remaja , ceritanya berisi kehidupan sehari-hari  yang menyentuh dan menggelitik membuat pembaca tidak  bosan untuk membacanya. Selain itu terdapat kata-kata yang tidak umum sehingga sulit untuk dipahami, sehingga pembaca bertanya-tanya sebenarnya apa maksud penulis.
            Kumpulan cerpen merupakan gabungan dari berbagai cerita pendek yang disajikan untuk menghibur pembacanya. Kumpulan cerita Ratu Jeruk Nipis ini layak untuk dibaca karena kumpulan cerita ini sangat menghibur pembacanya.




4.Novel
KORUPSI MERAJALELA




Judul                           : Kacamata Sidik
Nama pengarang          : Adkhilni M. S.
Editor                          : Dadi M. Hasan Basri
Penerbit                       : Lazuardi, Jakarta Selatan
Cetakan                       : Pertama, 2004
Tebal buku                  : 150 halaman

Adkhilni Mudkhola Sidqi. Hingga saat ini, ia tinggal di Serang, kota kelahirannya, 8 Agustus 1986. Namanya cukup unik karena diambil dari Al-Qur’an surah al-Israa’ ayat 80. Ia sangat mencintai kota kelahirannya. Terbukti, berpindah-pindah rumah masih di kota yang sama. Kini, ia tinggal di kompleks UPI Kampus Serang-Ciracas. Sejak kecil sampai sekarang, ia mengenyam pendidikan di kota kelahirannya. Mulai dari SDN 2 Serang (1998), SLTPN 1 Serang (2001), dan SMUN 1 Serang (sekarang). Walaupun sejak kecil gemar menulis, baru tahun 2002 kemarin ia mulai “resmi” memasuki dunia tulis-menulis. Melalui bimbingan guru Toto S.T. Radik, Gola Gong, dan kawan-kawan, ia mulai menulis puisi, cerpen, dan esai secara serius. Karya-karyanya pernah dimuat di harian local: Harian Banten, Fajar Banten, dan jurnal sastra “Ketika”. Semenjak duduk di bangku SD, Aad-nama panggilan Adkhilni M.S.-selalu aktif mengikuti berbagai organisasi, baik keagamaan maupun umum, seperti: RISMA Al-HIdayah SMUN 1 Serang, KAPMI Cabang Serang, Sanggar Sastra Siswa Indonesia (SSSI) SErang, Sanggar Sastra Remaja Indonesia (SSRI) Serang, Kelas Menulis Pustaloka RUmah Dunia, dan terkahir pemuda berkulit sawo matang ini kini tengah menyelesaikan studinya di S3 (Sanggar Sastra Serang). Bersama kawan-kawannya, ia mengurusi SLTP Terbuka Liqmanul Hakim bagi anak-anak putus sekolah di kotanya. Prestasi paling anyar, Aad menyabet juara I Lomba Menulis Esai Tingkat nasional, dengan tema “Hijriah: Momentum Meneladani Kehidupan Rsulullah”, yang diadakan majalaj Sabili dan Majelis Pendidik Al-Irsyad Al-Islamiyah.
Tema yang diangkat dalam kumpulan cerpen ini yaitu kritik sosial yang menekankan pada masalah-masalah yang sering ditemui di instansi pemerintahan. Masalah ini seperti yang terjadi pada umumnya berupa penyuapan, korupsi, dan penggelapan dana. Dibandingkan dengan kumpulan cerpen lainnya, kumpulan cerpen ini lebih menarik karena lebih mengutamakan tentang masalah yang terjadi di zaman sekarang. Hal ini membuat ketertarikan untuk membaca dan ikut memikirkan masalah yang sedang dibicarakan. Selain itu buku ini mempunyai nilai yang lain daripada buku lainnya, yaitu seluruh royalti yang diterima oleh para penulis yang telah menyumbangkan karyanya, akan didedikasikan untuk membantu pengembangan sumber daya sumber daya manusia di Pustakaloka RUMAH DUNIA.
Didalam cerpen yang berjudul “kacamata sidik” menceritakan tentang seorang pegawai negeri bernama Sidik yang kerjanya membersihkan meja para pegawai dan menyiapkan air minum. Pada suatu ketika saat membersihkan rumah tetangganya, dia menemukan sebuah kacamata. Saat ditanyakan, si pemilik rumah tidak tahu mengenai kacamata itu. Mulanya, Sidik menolak karena ia merasa matanya masih waras. Tapi daripada mubazir, Sidik memakai saja kacamata itu. Untung kacamata itu normal, sehingga tidak menjadi masalah bagi Sidik. Selain itu modelnya pun bagus, eksklusif dan tidak murahan. Frame-nya berwarna biru titanium, lensanya tidak terlalu tebal, dan ringan dipakai. Kawannya yang bekerja di toko optic mengaakan kacamata itu harganya bisa mencapai setengah juta rupiah. Semua orang lebih suka penampilan Sidik yang berkacamata, tertuma istri dan anaknya, karena menurut mereka lebih terlihat pintar. Padahal, Sidik hanya lulusan SD. Apalagi hampir semua orang di kantornya memakai kacamata termasuk Bapak Kepala Dinas yang terhormat. Dan sudah pasti mereka memakai kacamata bukan karena ingin dibilang ganteng atau pintar, melainkan karena mata mereka sudah tidak normal lagi karena tiap hari kerjanya menulis, computer, atau ngitung duit.
Pagi-pagi sekali, Sidik pergi ke kantor dengan memakai kacamata barunya. Ia berjalan dengan gagah dan percaya diri. Sepanjang jalan Sidik begitu menarik perhatian, bukan karena kacamata barunya. Tapi setiap ia berpapasan dengan seseorang, ia selalu mengucapkan “Selamat pagi!” sambil memamerkan kacamata barunya. Dikantor, Sidik bekerja lebih giat. Ia membersihkan meja para pegawai dan menyiapkan air minum lebih awal.
Saat Bapak Kepala Dinas datang dan masuk tempat parker. Tapi, alangkah terkejutnya Sidik ternyata yang keluar dari mobil bukan Bapak Kepala Dinas, melainkan manusia srigala. Manusia srigala itu bertingkah seperti manusia, berjalan diatas dua kaki dan berpakaian seperti Bapak Kepala Dinas, berkacamata pula. Mulutnya penuh dengan bercak darah, Sidik pun takut dibuatnya. Sidik masih tidak percaya dan melepas kacamatanya, Alhamdulillah manusia srigla tersebut sudah hilang dari pandangannya. Sidik masih penasaran dengan manusia srigala yang keluar dari mobil Pak Kadis. Pak Hendra pun mengomentari penampilan baru Sidik. Pujian pun mengalir dari mana-mana. Hampir setiap orang yang ditemuinya saat itu berkomentar sama: “kacamatamu bagus”.
Saat Sidik menuju ruangan Pak Kadis, di ruang itu tidak ada Bapak Kepala Dinas dan tamunya, tetapi manusia srigala, siluman tikus dan siluman ular. Bahkan manusia srigala itu berbicara dengan para siluman. Mereka membicarakan proyek! Sidik mengurungkan niat untuk masuk dan memilih pergi. Wajah Sidik pucat seperti tembok kantor. Sidik pun pingsan dibuatnya, yang ia tahu hanyalah kepala pening dan berat. Para pegawai kantor dengan seragam dinas mengerubungi dan menanyainya. Sidik bercerita bahwa ia meilhat siluman di ruangan Pak Kadis. Namun mereka semua tak percaya. Selebihnya hidunya selalu tidak tenang, karena setiap hari, ia melihat manusia jadi-jadian.
Setelah beberapa hari, Sidik memutuskan untuk mengurung diri di kamar, dia hanya keluar pada saat Pak Kabag TU dan orang-orang kantor datang menjenguk. Namun begitu melihat Pak Kabag, Sidik berteriak-teriak sambil lari tunggag langgang sambil kembali ke kamar. Sejak saat itu, Sidik tidak pernah keluar kamar lagi. Istrinya memintanya seger masuk kantor karena khawatir Sidik akan dipecat. Tapi, Sidik tidak menggubrisnya. Sidik sudah tidak tahan lagi. Dan memutuskan keluar dari kantor yang mirip kebun binatang itu. Tapi ia mengubah keputusannya, ia tidak ingin keluarganya hidup menjadi gelandangan.
Sudah seminggu ini Sidik kembali bekerja, tanpa kacamata. Kacamata itu sudah dibuangnya jauh-jauh, karena kacamata itulah, Sidik melihat penampakan yang aneh-aneh. Dia merasa lebih merdeka tanpa kacamata, walaupun semua banyak berkomentar. Lega rasanya melihat Bapak Kepala Dinas yang terhormat kembali mendapatkan wajahnya. Tetapi, tukang sapu jalan yang berkacamata di seberang sana keheranan melihat Sidik yang sedang menunduk-nuduk dihadapan Bapak Kepala Dinas, sedikit demi sedikit bulu-bulu tumbuh di sekujur tubuhnya dan mulutnya berubah menjadi berparuh. Menjadi burung beo! Tukang sapu itu berteriak sambil lari tunggang-langgang menunjuk ke kantor dinas. Sidik dan Bapak Kepala Dinas berasu pandang. Heran.
Di dalam kumpulan cerpen ini banyak memakai latar tempat yang minimalis, hal ini akan membuat pembaca lebih nyaman untuk mengambil informasi. Masih banyak yang alur ceritanya berjalan lambat. Dan kadang-kadang cerita ini dapat membuat suasana si pembaca ikut merinding merasakan apa yang sedang terjadi. 
Penyusunan cerpen didasarkan pada isi cerpen. Isi cerpen yang diutamakan adalah mengenai kasus korupsi yang sering terjadi di institusi pemerintahan. Selanjutnya dilanjuutkan dengan perebutan kekuasaan diantara para pejabat hingga menghalalkan segala cara. Hingga dapat merugikan masyarakat hingga keluarganya sendiri yang harus menanggung beban atas perbuatan mereka. Selain itu pada  beberapa cerpen diterangkan tempat dan tahun pembuatan cerpen tersebut. Namun ada beberapa cerpen juga yang tidak disertakan tempat dan tahun pembuatannya. Sehingga letak kumpulan cerpen tersebut diselang-seling antara yang disertakan dengan yang tidak disertakan.
Kelebihan kumpulan cerpen ini adalah adanya persamaan antara cerita satu dengan yang lainnya, yaitu mengenai korupsi, perebutan kekuasaan dan penindasan terhadap kaum lemah. Selain itu bahasa yang diapakai adalah bahasa yang sering digunakan sehari-hari sehingga mudah untuk dipahami. Gambar yang disertakan untuk mewakili judul cerpen membuat cerpen terlihat lebih menarik. Selain itu Suasana dalam cerpen digambarkan dengan sangat baik sehingga para pembaca bisa ikut merasakannya. Berikut ini adalah salah satu kutipan cerpen yang berjudul Kacamata Sidik karya Adkhilmi M. S. “Tanpa bicara, Sidik membawa nampan itu ke ruang rapat. Mendadak tampak bayang-banyang samar di lantai. Bayang-bayang itu terlihat aneh, Sidik bisa melihat penuh bayangan itu. Sidik tampak tegang. Kemudian, tangan dan kakinya mulai gemetar. Terdenar geraman mengerikan. Kepala Bapak Kepala Dinas mulai memanjang. Begitu juga tubuhnya. Bahunya semakin membesar. Bulu-bulu tampak jelas bermunculan diwajah dan tangannya, yang sekarang berubah menjadi kaki bercakar. Manusia serigala mendompak, mengatupkan rahangnya dengan keras”.
Kumpulan cerpen ini mempunyai beberapa kekurangan yaitu jalan ceritanya terlalu lambat, sehingga membuat pembaca mudah bosan. Dan banyak menggunakan bahasa daerah terutama bahasa jawa. Ini akan membuat beberapa pembaca tidak mengerti arti kata tersebut. Serta masih ada cerpen yang tidak tercetak tahun pembuatannya, sehingga pembaca sulit mencari asal-usul cerita tersebut.
Kesimpulan cerpen ini sangat bagus karena isinya banyak mengemukakan masalah sosial yang terjadi di sekitar kita, membuat pembaca sadar dan tergugah untuk mengatasinya bersama. Sehingga dapat dikatakan bahwa karya ini layak dikonsumsi oleh masyarakat umum,, terutama pejabat instansi pemerintahan agar lebih mengutamakan kebutuhan masyarakat daripada keperluan pribadi.





5.Film
Alangkah Lucunya Negeri Ini
(sinopsis)



Suatu hari di desa pinggiran kota, hiduplah seorang yang bernama muluk. muluk ini seorang sarjana manajemen yang masih belum dapat pekerjaan. hampir dua tahun dia menyandang status pengangguran. meskipun selalu gagal dalam mencari pekrjaan dia tetap mempunyai semangat yang tinggi untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Pak makbul—ayah  muluk—selalu  membanggakan anaknya dan meyakinkan pentingnya pendidikan kepada kawan akrabnya sejak dari pesantren bernama haji Sarbini, yang selalu merasa pendidikan tak terlalu penting…dalam keseharian mereka topik ini selalu menjadi “menu” utama suatu ketikan dia sedang wawancara dengan seorang pengusaha yang perusahaannya mau bangkrut. saat di wawancara, muluk di maki – maki oleh sang pemilik perusahaan. pemilik perusahaan mengangap sarjana menejemen tidak berguna. sarajana menejemen tidak bisa menyelematkan perusahaan yang dia pimpin.  setelah itu Muluk berjalan di daerah pasar. di pasar tersebut. dia menjumpai beberapa anak sedang mencopet.  mereka mencopet dengan koordinasi yang baik. Para pencopet tersebut membagi tugasnya masing- masing. ada yang berperan sebagai pengambil dompet, kemudian berperan sebagai pembawa dompet hasil copet. dan ada pula yang berperan sebagai pengamat situasi.  Si muluk memperhatikan gerak gerik mereka. kemudian muluk mengikuti salah satu dari mereka.  di tempat yang sepi muluk memberhentikan salah seorang pencopet itu. komet, itulah nama dari pencopet itu. muluk memberi peringatan kepada komet bahwa tindakan yang mereka lakukan itu salah. orang yang bekerja kerasnya mencari uang. tapi uangnya seenaknya diambil orang lain tampa sepengetahuan orang itu.
di hari berikutnya saat muluk mau memesan makanan dia menjumpai seorang anak yang sepertinya dia pernah ketemu. dan ternyata anak itu adalah pencopet yang ditemui muluk di pasar waktu lalu.ternyata anak itu adalah komet. dengan wajah komet menyapa muluk. dengan nada agak sombong komet menawari muluk  makan gratis( mentraktir) sambil menunjukkan dompet yang berisi uang. Namun dengan tegas, muluk menolak tawaran tersebut  dengan alasan uang yang diberikan kedia itu merupakan uang haram. mendengar ucapan dari muluk tadi, komet cuma tertawa aja. setelah selesai makan. komet mengajak muluk ke sebuah rumah tua yang sangat kotor. ternyata rumah tua itu merupakan markas persembunyian dia dan kawan – kawanya.  di rumah itu juga ada bos  yang bernama jarot.seketika itu, di benak muluku terpikir suatu ide untuk mengubah nasib mereka menjadi lebih baik dari profesi mereka sekarang sebagai pencopet. Muluk member penawaran  kerjasama kepada jarot, sang bos. Ia memberi keyakinan kepada para pencopet bahwa sebagai sarjana manajemen ia dapat mengelola keuangan mereka, dan meminta imbalan 10% dari hasil nyopet anak-anak itu,termasuk biaya mendidik mereka.
Awalnya gagasan ini ditentang habis oleh para pencopet termasuk jarot, namun dengan “presentasi” yang menarik dan cukup masuk “akal”, mereka menerima lamaran muluk sebagai “manajer” mereka. langkah awal yang dilakukan muluk yaitu member pendidikan kepada mereka. karan muluk merupakan lususan menejemen, dia tidak bisa member mereka pendidikan. untuk itu, dia memanggil temanya yang lulusan sarjana pendidikan. temannya tersebut juga sama nasibya dengan muluk. yaitu sama – sama sarjana dan nganggur. namun teman muluk ini lebih parah lagi, sudah ngaggur malah tambah sering main gaple. muluk juga mamnggil teman perempuanya untuk diajak gabung bersama muluk. kemudian mereka berbagai tugas mengajar mulai dari pelajaran membaca, menulis hingga pelajaran agama, budi pekerti, dan kewarganegaraan.
Hari berlalu, muluk mulai mengelola “usaha” barunya… pak makbul-ayah muluk, senang melihat anaknya sudah bekerja. Apalagi, seperti pengakuan muluk, ia bekerja di bagian sdm (sumber daya manusia). Pak makbul segera memberitahu haji sarbini, ayah rahma, calon besannya.“usaha” yang di kelola muluk berbuah, namun di hati kecilnya tergerak niat untuk mengarahkan para pencopet agar mereka merubah profesinya. 
hingga pada suatu ketika orang tua dari muluk ingin datang ke tempat dimana muluk bekerja.  sesampai di tempat kerjanya muluk, orang tua muluk kaget sekali. ternyata selama ini muluk kerja bersama para pencopet. Perselesian pun terjadi diantara anak dan bapak ini.
dan pada akhirnya muluk memutuskan untuk berhenti bekerja di tempat itu. muluk member kebebasan kepada komet dan kawan – kawannya sesame pencopet untuk memilih apakah mereka melanjutkan pekerjaan mereka semula , yaitu jadi pencopet atau usulan muluk yang baru, yaitu menjadi pedagang asongan. dan pada akhirnya sebagaian dari mereka memutuskan untuk berhenti menjadi pencopet dan bersedia menjadi pedangang asongan. demikianlah ringkasan sinosis dari film Alangkah Lucunya Negeri Ini.
film ini mempunyai bobot yang sangat menarik. film ini sangat cocok ditonton oleh golongan muda sebagai motivasi bahwa seorang sarjana itu tidak selamanya tidak berguna selain itu, dari film ini  dapat dijadikan sebagai cambuk bagi pemerintah. pada jaman sekarang masih banyak anak – anak yang terabaikan oleh Negara. ini menjadi pr besar bagi pemerintah untuk bisa membebaskan dan melindungi mereka dari belenggu kemiskinan dan kesengsesaraan.


6. Film



Garuda di Dadaku





Kejarlah cita – citamu setinggi langit ituah pepetah yang sangt cocok untuk mewakilkan isi dari cerita film  ini . Film ini diadaptasi dari trilogi novel anak karangan Benny Rhamdani yang berjudul Mimpi Sang Garuda, Garuda Di Dadaku, dan Garuda Menantang Matahari. Salman Aristo kemudian mengangkatnya menjadi sebuah skenario film

Garuda di dadaku bercerita tentang seorang anak yang ingin menjadi pemian sepak bola. Dan bergabung di Timnas Inedonesia. Anak tersebut bernama Bayu. Ternyata keinginann bayu menjadi pemian sepak bola handal di tentang oleh kakenya, Usman. Bagi Usman pemian sepak bila odentik dengan kemiskinan  yang tk puya masa depan seperti yang dialami oleh anaknya yang tak lain adalh ayah dari Bayu.
Ayah Bayu memang dulunya pemain sepak bola yang kemudian menjadi seorang supir taksi. Usman tidak ingin apa yang dialami oleh ayahnya bayu menular ke Bayu.
Untuk itulah Usman mendidik keras bayu. Dia rela mengeluarkan uang untuk mengikutkan bayu ke berbgaia kursus, mulai kursus music, melukis, dan bahasa inggris.
Namun tetap saja, karena bakat bayu yang sudah menurun dari ayahnya yang sudah tidak terbendungkan lagi, Bayu tetap bersikeras untuk bisa menjadi pesepakbila handal.  Bhakan ibu Bayupun tidak dapat menghalangi keinginan anak kesayangannya itu.
Bakat besar yang dimiliki Bayu ternyata dilirik oleh seorang pelatih sekolah sepak bola yang bernama pak Johan. Pak Johan, member bayu kesempatan untuk mengikuti seleksi tim sepak bola nasional u-13.

Kesempatan Bayu untuk membela timnas di ajang international terbuka lebar. Bayu dan Heri ditemani Bang Dulloh  segera mencari tempat untuk Bayu latihan sepak bola. Heri dan Bang Dullo adalah teman baik Bayu di rumhanya.  Karena sulit mencari tempat yang cocok. Mereka akhirnya berlatih ke tempat pemakaman. Di tempat ini mereka bertemu dengan anak yang bernama Zahra. Dan akhirnya mereka menjadi sahabat sejati.

Sepandai – andainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Kakek Bayu akhirnya tahu kalau Bayu masih berlatih sepak bola.  Kakek Bayu, Usman akhirnya terkapar saat mendengar Bayu lolos mengikuti seleksi timnas.

Melihat tekat keras dari cucunya Usman Akhirnya memperbolehkan Bayu menjadi pemain sepakbola


Dari cerita singkat ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa jika kita mempunyai mimpi sesulit apapun mimpi itu, kita pasti dapat mencapainya. Asalkan kita bekerja keras dan tetap konsisten pada mimpi itu…


7.Novel

Ayat-Ayat Cinta



Judul : Ayat-Ayat Cinta
Pengarang : Habiburrahman El-Shirazy
Tebal Buku : 411 halaman
Diresensi oleh : Shelvi Novianita


Fahri bin Abdillah, seorang pelajar Indonesia yang berusaha mendapar gelar Masternya di Al- Azhar, adalah seorang yang berkelut dengan berbagai macam taret dan kesederhanaan hidup. Di rumah kontrkakan di mesir, Fahri bertetangga dengan Maria Grigis. Maria Grigis adalah gadis yang beragama Kristen katolik, tapi mengagumi Al-Quran dan mengagumi Fahri, kekaguman Maria kepada Fahri lambat laun berubah menjadi cinta. Namun sayang, cintanya hanya tercurah dalam diarynya saja.

Sementara itu, Nurul, anak seorang kyai terkenal, yang juga mencari ilmu di Alazhar disukai oleh Fahri, namun, Fahri tidak bisa mngungkapkan perasaanya tersebut Karena dia merasa tidak pantas disebapkan oleh perbedaan status social.

Lain mereka, lain lagi dengan Naura, yang selalu disiksa oleh ayahnya sendiri. Fahri empati terhadap gadis ini, namun empatinya ternyata membuat Naura salah paham, Naura menganggap Fahri suka dengannya. Dan yang terakhir yaitu Aisha, Si mata indah yang menyihir Fahri. Sejak kejadian di metro saat Fahri membela islam dari tuduan kolot dan kaku, Aisha jatuh cinta pada Fahri. Dan Fahri tidak bisa membohongi hatinya tersebut.

Lantas, siapakah yang nantinya akan dipilih Fahri? Siapakan yang akan dipersunting oleh Fahri? Siapakah yang dapat mencintai Fahri dengan tulus? Mari kita cari jawabannya dari sinopsis “Ayat-Ayat Cinta” berikut.

Suatu ketika Fahri sedang dalam perjalanan menuju sebuah masjd Abu Bakar Assidiq yang terletak di Shubra El-Kaima, ujung utara kota Cairo, untuk talaqqi (belajar secara face to face pada seorang syaikh) pada Syaikh Utsman, seorang syaikh yang cukup tersohor di Mesir.
Dengan menaiki metro, dia berharap sampai tepat waktu di masjid itu. Ternyata dia kemudian bertemu dengan seorang yang bernama Aishya, pada saat itu Aisha sedang dicaci maki oleh orang – orang mesir karena dia member tempat duduk  pada seorang nenek berkewarganegaraan Amerika, ditolong oleh Fahri. Pertolongan tulus Fahri memberikan kesan yang berarti pada Aisha. Mereka pun berkenalan. Dan ternyata Aisha bukanlah gadis Mesir, melainkan gadis Jerman yang juga tengah menuntut ilmu di mesir..
Di mesir Fahri tinggal dengan keempat temanya yang juga berasal dari Indonesia. Mereka adalah Siful, Rudi, Hamdi, dan Misbah. Mereka tinggal di sebuah apartemen sederhana yang mempunyai dua lantai, dimana lantai dasar menjadi temapt tinggal Fahri dan empat temannya, sedangkan yang lanai atas ditemapati oleh keluarga Kristen Koptik yang sekaligus menjadi tetangga mereka. Keluarga ini terdiri dari Tuan Boutros, Madame Nahed dan dua oranga nak mereka, taitu Maria dan Yousef.
Walau keyakinan dan aqiqah mereka berbeda, tapi antara keluarga Fahri dan Tuan Boutros terjalin hubungan yang sangat baik. Fahri juga mempunyai tetangga lain berkulit hitam yang penampilamya  berbanding seratusdelapan puluh derajat dengan keluarga Boutros. Kepala keluarga ini bernama Bahadur. Istrinya bernama madame Syaima dan anak-anaknya bernama Mona, Suzanna, dan Noura.
Fahri juga mempunyai tetangga lain berkulit hitam yang perrangainya berbanding seratusdelapan puluh derajat dengan keluarga Boutros. Kepala keluarga ini bernama Bahadur. Istrinya bernama madame Syaima dan anak-anaknya bernama Mona, Suzanna, dan Noura.
Bahadur, madame Syaima, Mona, dan Suzanna sering menyiksa noura karena  rupa dan rambut naura bereda degan mereka. Noura berkulit putih dan berambut pirang. Sedangkan mereka kebalikannya.
Suatu malam Noura diusir Bahadur dari rumah. Noura diseret ke jalan degan  dicambuk sampai  dia menagis. Fahri tidak tega melihat Noura diperlakukan demikian oleh Bahadur. Ia meminta Maria melalui sms untuk menolong Noura. Fahri tidak bisa menolong Noura secara langsung karena Noura bukan muhrimnya. Maria pun bersedia menolong. Dia kemudian  membawa Noura ke flatnya.
Kemudian Fahri dan Maria  Mencari tahu siapa sebenarnya keluarga Naura. Mereaka tidak yakit kalau Naura itu mang asli bagian dari kelluarga Badur. Dan pada akhirnya anggapan mereka pun benar. Badur ternyata bukan keluarga Naura. Lalu kemudian Fahri dan Maria mencari keluarga Naura dan akhirnya ketemu. Kemudian Naura diantar ke keluarganya dan merekapun akhirnya bisa hidup bahagia.

Sementara itu disisi lain, Aisya  tidak dapat melupakan pemuda yang menolong dia di Bus metro dulu. Pemuda itu tidak lain adalah Fahri. Aisya ternyata menyukai Fahri. Dia mneyuruh pamanya yang bernama Eqbal untuk menjodohkan dia dengan Fahri. Paman Aisya, eqbal, sangat mengenal baik Fahri dan Syekh Ustman. Karena pada padasrya Fahri uga mencintai Aisya, Fahripun bersedia menikahi Aisya.

Mendengar rencana pernikahan Fahri dengan Aisya, Nurul sangat kecewa sekali. Kemudian nurul menyuruhh paman dan bibinya datag ke keluarga fahri untuk member tahu bahwa Nurur sangat sayang sekali kepada Fahri, namun sudah terlambat, Fahri sudah menikah dengan Aisya.

Kebahagiann Fahri dengan Aisya terenyata tidak bertahan lama. Fahri pada Akhirnya harus masuk penjara karena tuduhan pemerkosaan kepada Noura. Noura sangat kecewa pada Fahri Atas pernikahan Fahri dengan Aisya itu. Lalu Noura memfitnah Fahri dengan caara menuduh Fahri memperkosannya. Pengacara Fahri tidak dapat berbuat apa apa atas tuduhan Noura itu. Pengacarahnya Fahri tidak mempunyai cukup bukti. Yang menjadi satu – satunya bukti kunci atas khasusnya Fahri ini adalah Maria. Namun, Maria saat itu sedang tergeletak di rumah sakit. Kecintaanya kepada Fahri membuat Maria harus berbaring di rumah sakit. Maria tetap mempunyai pediran teguh untuk bisa bersama Fahri. Melihat seperti itu, Aisya dengan kebesaran hatinya merelahkan suaminya Fahri, untuk menikahi Maria, akhrinya dari pernikahan mereka itu Maria berangsur – angsur sembuh dari penyakitnya, dan Mariapun bersedia menjadi saksi di pengadilan. Alhasil atas kesaksian itu Fahri Akhirnya terbebas dari hukuman Penjara yang menakutkan itu.

Naura sangat menyesal atas tindakanya tersebut. Naura meminta maaf kepada Fahri karena dia sudah memfitnah Fahri. Sebenarnya anank yang dikandungnya itu adalh anak Badrun ayah angkatnya dulu. Dan dengan besar hati Fahri memaafkan tindakan Noura itu.
Pada akhir cerita. Fahri, Aisha, dan Maria mampu menjalani kehidupan rumah tangga mereka dengan baik. Aisha menganggap Maria sebagai adiknya, demikian pula Maria yang menghormati Aisha selayaknya seorang kakak. Tidak ada yang menduga jika maut akhirnya merenggut Maria. Namun Maria beruntung karena sebelum ajal menjemputnya, ia telah menjadi seorang mu’alaf.

Dari buku ini kita tahu baha Fahri menjaga diri dari wanita – wanita yang mendekatinya. Dia tetap berpegang teguh kepada prinsip yang dia punya. Kecintaanya dan ketakwaanya kepada Allah ternyata membuat Fahri mendapatkan Aisya yang seiman dan setakwa dengan Fahri.
Dari kisah ini kita dapat mengambil pelajaran Bahwa Allah itu sangat menyayangi Hambanya yang taat kepadanya. Allah Akan memberikan segalnya yang terbaik buat hamba-Nya yang bert’wa kepada-Nya.




KELEBIHAN
Ceritanya begitu menyentuh dan mengalir seakan pembaca mengalami berbagai problema yang melilit sang tokoh. Kisah-kisah hubungan antar manusia (kisah cinta) digambarkan secara menarik dan utuh tanpa harus terasa vulgar. Dapat menginspirasi pembacanya


KEKURANGAN 


            Adanya Suami yang menikahi 2 wanita mungkin masih dianggap sesuatu yang belum pantas di Indonesia. Mengkin itu yang menjadi kekurangan dari novel ini.


















 

1 komentar:

  1. Admin kejam, menyiksa pembaca.
    Tulisannya kebanyakan, kecil-kecil pula.

    BalasHapus