Kamis, 08 Desember 2011

Rutinitas di SMAN 1 Sidoarjo







Jam 06:00 WIB tepat aku berangkat sekolah,Enam puluh, itulah angka yang ditunjukkan oleh jarum spidometer spedamotor ku. SMAN 1 Sidoarjo. Itulah nama sebuah sekolah terfavorit di kabupaten Sidoarjo.gedung yang megah dengan lapangan basket bergambar logo Honda di depannya merupakan salah satu ciri dari sekolah ini.  Jam 06:30 pas waktu indonesia bagian barat, bel  tanda jam pelajaran sekolah pun. Gerbang sekolah ini ditutup oleh dua orang satpam atau kadang – kadang beberapa orang guru piket. Beberapa detik setelah gerbang ditutup, tampak ada beberapa siswa datang dengan muka murung dan ada pula yang yang datang sambil terenggah – enggah. Namun, tidak banyak juga siswa yang santai – santai ketika datang terlambat. Mereka yang terlambat masuk sekolah tidak diizinkan masuk ke halaman sekolah selama 30 menit. Bergeser beberapa meter sebelah utara gerbang, tampak beberapa siswa memakai kaos yang bertuliskan nama Sekolah favorit ini. Mereka sedang asyik mendribel bola dan memasukkan ke dalam sebuah ring basket. Namun, ada juga beberapa dari mereka yang duduk – duduk  di sebelah tiang bendera sedang bersenda gurau dengan siswa siswa lainnya. Dari kejahuan tampak seorang yang menggunakan kaos putih membawa beberapa lembar absensi siswa, dia adalah salah satu dari beberapa guru olahraga yang mengajar di sekolah ini. Pak Arif, itulah nama panggilan yang sering diucapkan siswa ketika memanggilnya. Dia mengajar plajaran olahraga bagi kelas reguler.
Sebenarnya di SMAN 1 Sidoarjo ini ada tiga jenis kelas, yaitu kelas reguler, SBI, dan Akselerasi. Untuk kelas Reguler dan SBI(Sekolah Berstandar Internasional) pada dasarnya sama namun yang berbeda di sini adalah cara pengajarannya. Pada kelas SBI menggunakan bahasa inggris sedangkan kelas reguler menggunakan bahasa indonesia. “walaupun begitu, reguler tidak kalah hebatnya donk dengan SBI Hehe...”. Lah yang lebih hebat lagi yaitu kelas akselerasi. Siswa yang masuk di kelas ini hanya menempuh pendidikan selama dua tahun. Jam pelajaran yang digunakan pun semuanya sama, yaitu 1 hari normal 8 jam pelajaran. Diantara jam keempat dan jam kelima ada jam yang dinanti – nanti oleh semua siswa yaitu jam istirahat. Pada jam ini beberapa siswa ada yang ke kantin. Para penjual makanan yang tadinya lesu tanpa gairah tiba – tiba bersemangat lagi seperti baterai yang baru di “charge”. Tepat di atas stand jus terdapat sebuah tv merk LG yang menampilkan sebuah program musik dari salah satu stasiun tv. Hal tersebut membuat suasana kantin menjadi semarak dan ramai. Namun, ada juga beberapa dari mereka yang pergi ke masjid. Mereka ke masjid melakukan suatu ritual yang mulia yaitu sholat sunnah duha dan sholat sunnah lainnya.. Kebanyakan mereka dari siswa kelas XII, baik itu kelas IPS maupun kelas IPA,“biasa..mau ujian.. jadi tobat deh..hehe...”. tanki yang bersisi air penampungan buat wudhu cepat sekali habisnya. Hal tersebut terjadi karena banyak sekali siswa - siswa yang melakukan sholat di situ. Guru yang paling senang melihat siswa – siswanya  sholat yaitu Bu Sri. Bu Sri adalah salah satu dari tiga guru agama yang ada di SMA ini. Raut wajah yang letih saat mengajar selama empat jam sedikit segar ketika melihat anak – anak sholat di masjid.
Setelah jam istirahat habis, seluruh siswa kembali ke kelas masing – masing untuk melanjutkan pelajaran. Makanan di kantin yang tadinya banyak menjadi tak bersisa. Siswa yang tadinya menuju kantin dengan berjalan cepat menjadi berjalan lambat saat kembali ke kelas, “ biasa.. kebanyakan makan…”.  namun tidak demikian dengan dengan siswa yang habis sholat di dalam masjid. Muka mereka tampak berseri – seri tampak seperti seorang yang mendapat ilham dari sang Ilahi.
Jam ke-5 sampai jam ke-8, itulah jam yang paling tidak diharapkan oleh siswa. Apalagi kalau siswa diajar oleh guru – guru tertentu. Jadi, 2 jam yang berlangsung bagi mereka seperti 10 jam. Apalagi yang mengajar adalah guru – guru killer. Tambah lebih lagi. Jam 13:15, itulah jam  beraikhirnya semua pelajaran di sekolah tuk 1 hari. Waktu tersebut ternyata membuat senang juga membuat sedih siswa. Senang bagi siswa yang pada jam terakhir tidak ulangan dan susah bagi orang yang jam terakhir ulangan. Kantin yang tadinya sepi menjadi ramai kembali. Begitupun juga dengan masjid. Tampak beberapa siswa sedang melakukan sholat dzuhur dan ada juga beberapa dari mereka sedang mendengarkan ceramah agama (BTQ). Tidak hanya siswa saja, guru – gurupun sebagian juga melaksanakan sholat dzuhur di masjid ini. Di bagian depan masjid tersebut terdapat sebuah bedug besar. Bedug tersebut digunakan oleh pengurus masjid untuk memberi tanda saat azan mau berkumandang. Di bawahnya bedug, tampak beberapa siswa sedang bercanda gurau. Namun ada juga beberapa diantara mereka sedang membaca buku pelajaran sambil makan makanan kecil. Hingga hari menjelang malam, siswa sudah mulai sedikit jumlahnya. Sekolah yang tadinya ramai dengan canda tawa berubah menjadi sunyi sepi seperti gedung yang tak berpenghuni. Hanya tampak beberapa satpam sedang megecek seklar listrik dan menyalakan lampu. Hembusan angin malam yang menggerakkan dedaunan di sekitar sekolah menambah sunyi suasana di sekolah pada malam hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar