Kamis, 08 Desember 2011

Menghindari Hawa Nafsu







Manusia dilahirkan dengan membawa nafsu, selain rasa dan kemampuan untuk berfikir. Hawa nafsu inilah yang membedakan antara manusia dengan makhluk-NYA yang lain. Malaikat diciptakan sebagai makhluk yang suci dan terjaga dari dosa karena ia tidak memiliki hawa nafsu. Sementara itu, syaitan dan iblis menjadi biangnya pembuat onar dan dosa karena ia hanya mengutamakan hawa nafsunya semata. Manusia merupakan makhluk yang paling mulia kedudukannya di hadapan-NYA lebih dari seorang malaikan apa bila manusia itu bisa mengendalikan hawa nafsunya dengan bijak, namun demikian bisa juga manusia menjadi lebih hina dari pada iblis terlaknat jika manusia hanya memperturutkan hawa nafsunya. Hawa nafsu merupakan kecenderungan alamiah terhadap sesuatu yang sesuai dengannnya. Kecenderungan tersebut diciptakan dalam diri manusia demi menjaga kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Kawan coba bayangkan seandainya dalam diri manusia tidak ada kecenderungan untuk makan, minum, dan menikah maka kelangsungan hidup manusia di muka bumi akan terhenti. Hawa nafsu merupakan kepeluan bagi manusia karena sesuai dengan apa yang diinginkannya, sebagaimana amarah yang merupakan perwujudan dari penolakan terhadap sesuatu yang menyakitkan. Oleh karena itu hawa nafsu tidak layak untuk di cela dan tidak layak pula untuk dipuja secara mutlah sebagaimana halnya amarah. Kawan, yang dicela adalah sesuatu yang berlebih-lebihan diantara keduanya saat melakukannya demi memperoleh manfaat dan demi mencegah mudarat. Seseorang yang memperturutkan hawa nafsu dan amarahnya tidak akan mampu mengondisikan dirinya untuk memperoleh manfaat dari sikapnya tersebut. Disaat itulah hawa nafsu dan amarah akan dicela karena yang paling dominan dampaknya pada saat itu adalah keburukan (mudarat). Kawan, jarang sekali orang yang akan dapat bersikap bijak dalam kondisi seperti itu, sebagaimana jarangnya untuk saling berdampingan antara air, api, udara dan tanah. Memposisikan hawa nafsu dan amarah secara bijak dari segala sisi jarang sekali mampu dilakukan orang, kecuali hanya segelintir saja dan mereka adalah orang yang berilmu. Pada satu sisi, hawa nafsu merupakan kekuatan terpendam yang tidak bisa dipercayai keberadaannya, namun disisi lain, hawa nafsu dapa menjerumuskan pemiliknya. Kawan, yang jelas adalah hawa nafsu dakan membawa seseorang pada kenikmatan semu tanpa memikirkan akibat yang akan menimpanya. Ia kerap kali menganjurkan pada pemiliknya untuk selalu meraih beragam kesenangan nisbi sekalipun akan berdampak pada timpulnya penderitaan yang besar. Hawa nafsu akan membutakan pemiliknya untuk memperhatikan dampak negatif yang ditimbulkan dari perbuatanya tersebut. Kawan, hindarilah jeratan hawa nafsu karena ia dapat menjerumuskan kita pada perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Seseorang dapat terhindar dari jerat hawa nafsu melalu beberapa cara, antara lain: Bertekat bulat untuk bisa terlepas dari jerat hawa nafsuMeneguk kesabaran yang mendorongnya untuk bertahan dalam merasakan kepahitan disaat membebaskan diri dari jerat hawa nafsuMenyadari bahwa ada nilai positif yang dapat kita raih dari kesabaran yang kita lakukanSelalu menyadari akan adanya penderitaan yang selalu bertambah dalam kenikmatan disaat kita memperturutkan hawa nafsu.Memikirkan bahwa kita diciptakan bukan untuk memperturutkan hawa nafsu, akan tetapi kita diciptakan untuk meraih kemenangan di hari nanti. Hawa nafsu diciptakan bukan untuk dipuja, akan tetapi hawa nafsu diciptakan untuk lebih memperindah hidup kita di dunia ini. Sikapilah hawa nafsu secara bijak, karena jika kita salah dalam menilai hawa nafsu tersebut ia dapat membawa kita pada jurang kehancuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar